Terkadang kita selalu
risih dengan sikap orang lain terhadap kita, sehingga membuat kita tidak bisa
menghargai apa yang dia lakukan meskipun itu baik. Sebuah penghargaan terhadap
perilaku seseorang adalah salah satu yang di ajarkan islam kepada ummatnya. Menghargai
orang lain itu sama pentingnya dengan memelihara dan menghargai diri sendiri
untuk melakukan suatu hal yang tidak merugikan orang lain.
Menghargai itu memang
mudah untuk diucapkan tetapi seringkali kita sulit untuk melakukannya karena
hal itu datang secara tiba-tiba sesuai dengan tingkat mood otak kita. Jika otak
kita sedang tercemar hal-hal yang mudah membuat emosi maka sebagian besar otak
kita terprogram untuk lebih sedikit mentolerir orang lain dalam kondisi apapun
itu.
Maka janganlah kita
menjalani hari2 dengan penuh rasa curiga dan sulit memaafkan orang lain karena
hal itu adalah salah satu pemicu datangnya aarah dan menciutkan hati kita dari
sikap toleransi dan menghargai pendapat orang lain.
Allah SWT berfirman dalam
surat Al-Qashash :
“Dan Carilah pada apa yang
telah dianugerahkan Allah kepadamu (Kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik keadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan.” (QS Al-Qashash :7)
Dari ayat di atas sudah
jelas bahwa Allah SWT lebih mencintai orang yang bisa berbuat baik kepada
sesamanya.
Dalam Islam, sikap
menghargai orang lain merupakan identitas seorang Muslim sejati. Seorang yang
mengakui dirinya Muslim, ‘wajib’ mampu menghargai orang lain. Baginda
Rasulullah SAW menjelaskan, “Tidak termasuk golongan umatku orang yang tidak
menghormati mereka yang lebih tua dan tidak mengasihi mereka yang lebih muda
darinya, serta tidak mengetahui hak-hak orang berilmu.” (HR. Ahmad).
Kita sebagai orang muslim
harus bisa belajar untuk saling menghargai meskipun orang lain tersebut bukan
berasal dari golongan kita, “Padi menjadi beras bukan karna mereka di tumbuk
satu persatu, tapi karna ada gesekan dari padi yang lain hingga menjadi beras
dan bisa di gunakan”. Mari kita saling menghargai dan berbagi, karna “Berbagi
Tak Akan Rugi”
0 Comments