Mungkin Anda sudah pernah mendengar kisah salah satu
dari 25 Nabi Allah yang dalam kisahnya beliau pernah dibakar hidup-hidup. yah
beliau adalah Nabi Ibrahim putra Aazar (Tarih) bin Tahur bin Saruj bin Rau’ bin
Falij bin Aabir bin Shalih bin Afrakhsyad bin Saam bin Nuh. Beliau dilahirkan
disebuah tempat bernama Faddam A’ram yang termasuk wilayah kerajaan Babilon.
yang mana pada saat itu kerajaan babilon diperintah oleh seorang raja yang
bengis dan mempunyai kekuasaan absolute yaitu Namrud.
Namrud adalah seorang raja yang tidak mau lengser dan
ingin berkuasa terus-menerus bahkan ingin hidup terus-menerus. Karena itu ia
tak segan-segan untuk membodohi rakyatnya agar menyembah berhala. Bahkan ia
juga memproklamirkan dirinya sebagai salah satu Tuhan yang harus disembah oleh
rakyatnya. Sehingga segala perintahnya tak ada yang berani membangkang.
Dalam kisahnya Nabi Ibrahim Setelah beliau dewasa,
Sudah menjadi tradisi dan kebiasaan penduduk kerajaan babylon bahwa setiap
tahun mereka keluar kota beramai-ramai pada suatu hari raya yang mereka anggap
sebagai keramat. Nabi ibrahim as yang juga turut diajak tetapi ia berpura pura
sakit dan diizinkan tinggal di rumah karena mereka merasa khawatir bahwa
penyakit ibrahim as yang dibuat buat itu akan menular dan menjalar di kalangan
mereka bila ia turut serta. pada saat semua penduduk babilon berada di luar
kerajaan diam-diam Nabi Ibrahim AS menyelinap ke dalam rumah ibadah kaum
musyrik itu sembari menghancurkan semua patung berhala yang ada di dalamnya. Kecuali
satu patung paling besar yang disisakan Nabi Ibrahim dengan mengalungkan kapak
yang digunakan beliau untuk menghancurkan patung yang lain pada patung yang
paling besar, kemudian dia pergi.
Mendapati rumah ibadah dan kepercayaannya dirusak,
semua penduduk babilon menuding Nabi Ibrahim AS sebagai pelakunya. Karena
selama ini sosok Nabi Ibrahim adalah orang yang paling menentang cara beribadah
kaumnya.
"Apakah engkau yang melakukan (perbuatan) ini
terhadap Tuhan-Tuhan kami, wahai Ibrahim?" tanya kaum itu kepada Nabi
Ibrahim.
"Sebenarnya patung (besar) itu yang melakukannya,
maka tanyakannlah pada mereka, jika mereka dapat berbicara," jawab Nabi
Ibrahim AS. (Qs Al Anbiya 62-63)
Mendengar jawaban itu, para penyembah berhala itu geram
dan menghukum Nabi Ibrahim AS dengan membakarnya dalam api unggun yang besar.
Setelah berkumpul kayu bakar dilapangan yang disediakan untuk upacara
pembakaran dan tertumpuk serta tersusun laksana sebuah bukit, berduyun duyunlah
orang datang untuk menyaksikan pelaksanaan hukuman atas diri nabi ibrahim as.
ketika Nabi Ibrahim hampir dibakar, Jibril bertanya kepada Nabi Ibrahim, “Apakah engkau memerlukan sesuatu pertolongan
dariku? Nabi Ibrahim lantas menjawab, “Aku tidak memerlukan apa-apa pertolongan
darimu.. Aku hanya memerlukan pertolongan dari Allah”. Kemudian Nabi Ibrahim
menyebut kalimah Hasbunallah wa ni’mal wakil. Kemudian dalam keadaan
terbelenggu, nabi ibrahim as dilepar dan dari atas sebuah gedung yang tinggi
dilemparkanlah ia ke dalam tumpukan kayu yang menyala-nyala itu dengan iringan
firman Allah :
“hai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah
bagi Ibrahim.” (Qs Al Anbiya 69).
Semua yang hadir pada upacara pembakaran heran
tercengang tatkala melihat nabi ibrahim as keluar dari bukti api yang sudah
padam dan menjadi abu itu dalam keadaan selamat, utuh dengan pakaian yang tetap
berada seperti biasa, tidak ada tanda tanda sentuhan api sedikit pun. Mereka
kemudian pergi meninggalakan lapangan dalam keadaan heran seraya bertanya tanya
pada diri sendiri dan di antara satu sama lain bagaimana hal yang ajaib itu
terjadi, padahal menuru anggapa mereka dosa nabi ibrahim sudah nyata
mendurhakai tuhan tuhan yang mereka puja dan sembah.
Semoga kisah di atas kita dapat mengambil hikmah dan
bisa bermanfaat untuk kehidupan kita sahari-hari dalam melaksanakan perintah
Allah.
0 Comments