Saudaraku, ketahuilah bahwa Allah SWT telah menciptakan
kehidupan, dan menetapkan sebuah sistem yang membuat kehidupan menjadi tertata
dengan indah. Kehidupan telah diciptakan berpasang-pasangan: langit dan bumi,
matahari dan bulan, lautan dan daratan, laki-laki dan perempuan, dan
seterusnya.
Allah SWT berfirman:
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya
kamu mengingat (kebesaran Allah).” (QS
adz-Dzariyat/51:49)
Sebagai makhluk yang dimuliakan Allah SWT dan makhluk sosial yang memiliki
peradaban tinggi, Allah SWT telah menetapkan bagi manusia satu bentuk sistem
terbaik yang mengatur kehidupan sepasang anak manusia dalam satu ikatan indah
bernama pernikahan. Keindahan kehidupan berkeluarga di bawah naungan mahligai pernikahan,
dirasakan nikmatnya oleh mereka yang menjalaninya di bawah naungan petunjuk
Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW.
Saudaraku, mari kita menelusuri sebagian dari keindahan
itu yang tertulis dalam ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW.
Bersama dalam Ketaatan
Saudaraku, jika engkau sedang mencari pasangan hidup
atau di saat engkau memilih pendamping hidup, maka ketahuilah bahwa engkau
sedang mengawali langkah menuju sebuah gerbang ketaatan dalam rangka beribadah
kepada Allah SWT. Dan kepada saudara-saudaraku yang telah menjalani kehidupan
berumah tangga, marilah kembali kita perbaiki niat, melalui kebersamaan ini
dengan pasangan hidup kita, kita meniatkan sebuah ibadah yang menambah
timbangan amalan kita.
Kita melangkah menuju kehidupan berumah tangga, maka
itu artinya kita sedang menginjakkan kaki pada satu ibadah yang indah dalam
ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Allah SWT memerintahkan kita
untuk membentuk sebuah keluarga dengan firman-Nya:
فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
"Nikahilah wanita-wanita yang kamu senangi: dua,
tiga atau empat. Dan jika kamu takut tidak dapat berlaku adil, maka cukuplah
seorang saja, atau hamba sahaya yang kamu miliki". (QS an-Nisa/4:3)
Jembatan Menuju Kesempurnaan Agama
Terkadang ada yang ragu-ragu dalam melangkahkan hatinya
untuk memasuki kehidupan berumah-tangga. Siapa saja yang memiliki perasaan
demikian, silahkan renungi dan cermati petunjuk Nabi SAW dalam hadits berikut,
dengan harapan dapat merubah keraguannya menjadi kemantapan hati. Rasulullah
SAW bersabda:
إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمُلَ نِصْفُ الدِّيْنِ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَقِيْ
Jika seorang hamba telah menikah, maka telah sempurna
setengah agamanya. Dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah untuk menjaga
setengah yang tersisa. (HR al-Baihaqi, Syu'abil-lman, no. 5100. Dihasankan oleh
al-Albani dalam Shahih al-Jami'ash-Shaghir, no. 430).
Imam al-Qurthubi berkata: "Makna hadits ini, bahwasanya jika seseorang telah menikah, maka
ia telah terjaga dari zina; hal itu merupakan salah satu dari dua sifat yang
mendatangkan jaminan masuk surga dari Rasulullah SAW dalam sabdanya,
"Barangsiapa yang dijaga oleh Allah dua perkara pada dirinya, maka ia akan
masuk surga; yang berada di antara jenggot dan kumisnya (mulut) dan yang berada
di antara dua kakinya (kemaluan)". (HR. Imam Malik dalam Al-Muwaththa' no.
53 dan dishahihkan oleh al-Albani, Shahih al-Jami' ash-Shaghir no. 6593, dan
selainnya. Lihat juga Tafsir al-Qurthubi, 9/327).
Dengan menikah, seorang laki-laki akan menjalankan
banyak amal ibadah yang berbeda dari sebelumnya; menjadi kepala keluarga, suami
dan seorang ayah bagi anak-anaknya kelak. Begitu pula yang dialami seorang
Muslimah, pasca pernikahannya, ia akan banyak menyelami amalan-amalan baru yang
menjadi ladang ibadahnya; sebagai seorang istri, pemegang tanggung-jawab
menangani urusan rumah tangga suaminya, dan menjadi seorang ibu bagi
keturunannya.
Pernikahan Sumber Kebahagiaan dan Ketenangan
Saudaraku, apalah artinya harta kekayaan, pangkat
kedudukan, jabatan dan kekuasaan, kalau kita tidak mendapatkan kebahagiaan dan
ketenangan hidup padanya. Justru perkara-perkara tersebut menambah duka dan
beban hidup bila tidak menjadi sebab datangnya kebahagiaan dan ketenteraman
hidup. Dan jika engkau ingin mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan hidup,
engkau harus mencari resep dari ahlinya, sebagaimana jika engkau sakit engkau
berusaha mencari kesembuhan dari dokter sebagai ahli penyakitnya.
Begitu pun jika manusia ingin mencari kebahagiaan
hidupnya, maka ia harus mencari petunjuk dari Dzat yang paling mengetahui
kondisi manusia, yang tahu letak kebahagiaan itu tersimpan baginya. Yaitu,
Allah SWT Rabbuna Dzat Yang Menciptakan kita. Dia SWT telah berfirman:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Di antara tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berpikir". (QS ar-Rum/30:21)
Saudaraku, jika engkau ingin menggapai ketenangan dan
kebahagiaan, maka segeralah menikah. Jika sudah menikah, namun belum juga
memperoleh buah ketenangan dan kebahagiaan dari perkawinan tersebut, maka
koreksilah perjalanan rumah tanggamu, apakah telah mengikuti tuntunan Allah SWT
dan petunjuk Rasul-Nya SAW.
Tumbuhan tropis hidup di daerah tropis, sedangkan pohon
kurma berbuah di daerah panas. Janganlah engkau berharap memetik buahnya jika
engkau menanamnya di tempat yang salah. Segeralah perbaiki diri dan lihatlah
kebahagiaan yang engkau cari akan mekar dan semakin mengembang, layaknya bunga
di musim semi yang indah bermekaran.
Pakaian yang Menghiasi
Saudaraku, engkau pasti pernah melihat seekor ayam
jantan dengan bulunya yang begitu indah, tetapi pernahkah engkau membandingkan
keadaannya saat dia
kehilangan bulunya? Perhatikanlah, engkau pasti mengetahui
perbedaannya.
Seperti itulah pakaian yang menghiasi diri kita.
Seorang laki-laki dengan pakaiannya semakin gagah. Demikian pula, seorang
wanita dengan pakaiannya akan semakin indah dipandang mata. Jika seorang
laki-laki dan wanita telah hidup berpasangan, maka yang satu menjadi pakaian
bagi yang lainnya. Allah SWT berfirman:
هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ
Isteri-isteri kalian adalah pakaian bagi kalian, dan
kalian pun adalah pakaian bagi mereka. (QS al-Baqarah/2:187).
Saudaraku, perhatikanlah pakaianmu dan seperti itulah
engkau dengan pasanganmu. Lekatnya pakaian di badanmu menunjukkan lekatnya ia
denganmu. Pakaianmu menjagamu dari terik matahari dan melindungimu dari suhu
dingin di sekitarmu. Begitulah pula penjagaan dan perlindunganmu terhadap
pasanganmu. Pakaian yang kau kenakan akan menghiasi dirimu, maka begitu juga
pasanganmu. Engkau menjadi perhiasan baginya dan ia menjadi perhiasan bagimu.
Perhiasan Terindah
Saudaraku, tabiat kita sebagai manusia pasti mencari
yang terbaik diantara yang baik, yang terindah dari yang indah-indah. Perhiasan
yang terindah pastilah menjadi idaman setiap manusia, sebagaimana sabda
Rasulullah SAW berikut ini:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَحَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْـمَرْأَةُ الصَّالِـحَةُ
Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-sebaik perhiasan
dunia adalah wanita shalihah. (HR Muslim, no. 1467)
Demi Allah, wanita shalihah jangan engkau bandingkan
dengan emas dan permata, atau mutiara dan berlian, karena itu merupakan bentuk
perbandingan yang sia-sia, lantaran yang diperbandingkan tiada pernah serupa.
Wanita shalihah menghiasi hidupmu dengan akhlak dan budinya, mengisi rumahmu
dengan perabotan ketaatan kepada Allah SWT. Tersenyum di hadapanmu dengan
ketulusan hati, hadir di sisimu dengan kelembutan jiwa.
Saudaraku, di akhir kata, semoga engkau segera
merasakan keindahan berkeluarga di bawah naungan tuntunan Allah SWT dan
petunjuk Rasulullah SAW; sehingga kebahagiaan dan ketenangan pun berada dalam
genggaman tanganmu dan menembus relung hatimu. Wallahu a'lam.[Ustadz Sanusin
Muhammad Yusuf]
