Sunan Gresik foto oleh akucintanusantaraku |
Gresik adalah sebuah daerah di provinsi Jawa Timur yang mana dikenal
sebagai salah satu daerah industri utama di Jawa Timur. Ada beberapa perusahaan
besar di Gresik dan juga merupakan penghasil perikanan yang cukup besar. Tapi tahukah
Anda bahwa di Gresik ada sebuah makam penyebar agama Islam di Jawa yaitu Sunan
Maulana Malik Ibrahim atau biasa dipanggil Sunan Gresik. Nah pada kesempatan ini saya ingin
menceritakan kisah beliau mulai dari silsilah sampai perjuangan beliau
menyebarkan agama Islam di Jawa.
Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim dipercaya sebagai orang yang
pertama kali menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Meski tidak terdapat bukti
sejarah lengkap yang meyakinkan mengenai asal keturunan Maulana Malik Ibrahim,
meskipun pada umumnya disepakati bahwa ia bukanlah orang Jawa asli. Sebutan
Syekh Maghribi yang diberikan masyarakat kepadanya dapat ditafsirkan bahwa
beliau berasal dari wilayah arab maghrib di Afrika Utara. diperkirakan datang ke Gresik pada tahun 1404 M.
Beliau berdakwah di Gresik hingga akhir wafatnya yaitu pada tahun 1419 M.
Pada masa itu kerajaan yang berkuasa di Jawa Timur
adalah Majapahit. Raja dan rakyatnya kebanyakan masih beragama Hindu atau
Budha. Sebagian rakyat Gresik sudah ada yang beragam Islam, tetapi masih banyak
yang beragama Hindu atau bahkan tidak beragama sama sekali. Sunan Gresik
bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai, sekaligus
ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Ibrahim dan Ishak adalah anak dari seorang
ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang menetap di Samarkand. Maulana
Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi
Muhammad saw.
Sifatnya lemah lembut, welas asih dan ramah tamah
kepada semua orang, baik sesama muslim atau dengan non muslim membuatnya
terkenal sebagai tokoh masyarakat yang disegani dan dihormati. Kepribadiannya yang
baik itulah yang menarik hati penduduk setempat sehingga mereka
berbondong-bondong masuk agama Islam dengan suka rela dan menjadi pengikut
beliau yang setia. Dalam Dakwah kakek bantal menggunakan cara yang
bijaksana dan strategi yang tepat
berdasarkan ajaran Al-Qur’an yaitu :
“Hendaklah engkau ajak kejalan TuhanMu dengan hikmah
(kebijaksanaan) dan dengan petunjuk-petunjuk yang baik serta ajaklah mereka
berdialog (bertukar pikiran) dengan cara yang sebaik-baiknya (QS. An Nahl ;
125)”
Di Jawa, kakek bantal bukan hanya berhadapan dengan
masyarakat Hindu melainkan juga harus bersabar terhadap mereka yang tak
beragama maupun mereka yang terlanjur mengikuti aliran sesat, juga meluruskan
iman dari orang-orang Islam yang bercampur dengan kegiatan Musyrik. Caranya , beliau tidak langsung menentang kepercayaan
mereka yang salah itu melainkan mendekati mereka dengan penuh hikmah, beliau
tunjukkan keindahan dan ketinggian akhlak Islami sebagaimana ajaran Nabi
Muhammad SAW.
Menurut literatur yang ada, beliau juga ahli pertanian
dan ahli pengobatan. Sejak beliau berada di Gresik hasil pertanian rakyat
Gresik meningkat tajam. Dan orang-orang sakit banyak yang disembuhkannya dengan
daun-daunan tertentu.
<!-- extreme_teladan_54867b559b3e34ff1963d8ef93bed707 -->
1 Comments
Top
ReplyDelete