Shalat
Dhuha merupakan shalat
sunnah yang tidak
pernah ditinggalkan oleh Rasulullah saw.
sebagaimana hadist berikut
ini: Dari Aisyah, ia
berkata:
"Saya tidak
pernah sama sekali
melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa
sallam menunaikan shalat
Dhuha, sedangkan saya sendiri
mengerjakannya. Sesungguhnya
Rasulullah SAW pasti
akan meninggalkan sebuah
perbuatan meskipun beliau
menyukai untuk mengerjakannya. Beliau
berbuat seperti itu
karena khawatirjikalau orang-orang
ikut mengerjakan amalan
itu sehingga mereka menganggapnya sebagai
ibadah yang hukumnya
wajib (fardhu)." [HR. Bukhari,
Muslim, Abu Dawud,
Ahmad, Malik dan
Ad-Darami]
Dalam
Syarah An-Nawawi disebutkan:
Aisyah berkata seperti
itu karena dia
tidak setiap saat
bersama Rasulullah. Pada
saat itu Rasulullah
memiliki istri sebanyak 9
(sembilan) orang. Jadi
Aisyah harus menunggu
selama 8 hari sebelum
gilirannya tiba. Dalam
masa 8 hari
itu, tidak selamanya Aisyah
mengetahui apa-apa yang
dilakukan Rasulullah saw.
di rumah istri
beliau yang lain.
Nabi
Muhammad berwasiat kepada
Abu Hurairah r.a. yang
didalam isi wasiat
itu salah satunya
agar kita melakukan dua
rekaat shalat Dhuha.
Abu Hurairah r.a. berkata:
Kekasihku, Muhammad Saw. Berwasiat kepadaku
agar melakukan tiga
hai: Berpuasa tiga
hari pada setiap
bulan(Hijriah, yaitu puasa
putih atau Bidl,
tanggal 13,14,15), dua rakaat
shalat Dhuha, dan
agar aku melakukan
shalat Witir dulu
sebelum tidur. (HR
Bukhari-Muslim).
Apabila
kita teratur shalat
Dhuha setiap hari
dan melakukan shalat Dhuha
dengan 12 rekaat.
Maka Allah akan membangunkan
untuknya istana di
syurga. hai ini sebagaimana dalam
hadits, dori Arias
[bin Malik], bahwa Rasulullah saw
bersabda:
"Barangsiapa mengerjakan
shalat Dhuha sebanyak
12 (dua belas)
rakaat, maka ALLAH akan
membangunkan untuknya istana
di syurga". [HR.
Turmuzi dan Ibnu
Majah, hadis hasan].
Rasullulah yang
kedudukannya lebih mulia
dari semua umat yang ada
di burnì, selalu
meluangkan waktunya untuk
mengerjakan shalat Dhuha.
Maka tidak pastaskah
kita yang hanya orang
awam yang penuh
dosa ini sulit
sekali membiasakan
mengerjakan shalat Dhuha.
Dori
Abu Said [Al-Khudry],
ia berkata: "Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam
mengerjakan shalat Dhuha, sehingga
kami mengira bahwa
beliau tidak pernah meninggalkannya. Dan
jika beliau meninggalkannya, kami
mengira seakan-akan beliau
tidak pernah
mengerjakannya". [HR. Turmuzi,
hadis hasan]
Apabila kita
membiasakan setiap hari
melaksanakan shalat Dhuha. Maka
Allah tidak akan
segan-segan meimpahkan rizkinya.
Karena shalat Dhuha
itu dapat mendatangkan
rezeki dan menolak
kefakiran.
Rasulullah saw.
bersabda:
"Shalat Dhuha
itu dapat mendatangkan
rezeki dan menolak kefakiran.
Dan tidak ada
yang akan memelihara shalat Dhuha
melainkan orang-orang yang bertaubat".
Pada
dasarnya, shalat Dhuha
merupakan bentuk kasih sayang
Allah agar kita
terpelihara dalam kondisi-kondisi terbaik kita,
bahkan di sore
hari sekalipun. Shalat
dhuha dapat dipandang sebagai
kiat yang Allah
tuntunkan bagi kita agar
kita bisa menjalani
hidup sepanjang hari
dalam kecukupan.
Sebagai
salah satu bentuk
amalan ritual tuntunan llahi, shalat
dhuha memiliki kekuatan
berkah untuk membawa
orang yang melaksanakannya kembali
ke dalam dimensi
batin dirinya yang
terdalam, yakni ke
dalam sumber kekuatan dirinya
sendiri yang berasal
dari Allah SWT.
Jika pelaksanaan shalat
Dhuha dalam satu
hari di waktu
pagi dapat memberi kita
kecukupan di sore
harinya, pelaksanaan shalat
dhuha setiap hari
akan memberikan kita
kecukupan di sepanjang
hari kita.
Banyak
di antara kita
yang tertuntut untuk
mencukupi segala kebutuhannya
melalui usaha Susan
payah dan kerja keras.
Melalui shalat dhuha,
mereka yang bekerja keras
untuk mencukupi kebutuhan
hidup tersebut, insyaAllah
akan diberikan petunjuk
dalam meraih rezekinya. Misalnya,
Allah membukakan jalan
keluar dari rintangan dan
halangan yang mereka
hadapi, memudahkan mereka dalam
memperoleh keuntungan ketika
berbisnis, memudahkan mereka
memperoleh pengetahuan atau
ilmu, memperoleh kemenangan dalam
pertandingan olahraga,
memberi kelancaran dalam
mengungkapkan kata-kata
bagi seorang guru,
dai, presenter, dan
lain-lain. Semua itu adalah
kecukupan-kecukupan yang Allah
anugerahkan untuk memenuhi kebutuhan
setiap insan.Selain memudahkan
dalam memperoleh rezeki,
shalat dhuha memiliki beberapa keutamaan
lain, yaitu mendapatkan
pahala sebanyak jumlah
360 persendian tubuh,
terjamin kebutuhannya sampai
sore hari, meraih
keuntungan (ghanimah) dengan
cepat, mendapat ganjaran
berupa rumah indah yang
terbuat dari emas
kelak di akhirat,
mendapatkan pahala sebesar
pahala ibadah umrah,
dijauhkan dari siksa
api neraka pada hari
Kiamat nanti, dan
akan dibuatkan pintu khusus
di surga bernama
pintu dhuha. Itulahlah
kelebihan kalau kita shalat
Dhuha dengan disiplin,
untuk itu kita perlu
melakukan shalat Dhuha
yang baik dan
benar, biar ibadah kita
diterima Allah SWT.
Shalat
Dhuha juga shalatnya orang-orang yang kembali
kepada Allah dan
ingat akan karunianya
yang diberikan kepada kita,
walaupun kita sedang
sibuk untuk bekerja. Karena waktu
shalat Dhuha yang
sangat bersamaan dengan aktivitas
kerja kita atau
pada waktu anak-anak unta bangun
karena panas tempat
berbaringnya.
Rasulullah Saw.
bersabda:
"Shalat
Dhuha itu shalat
orang yang kembali
kepada Allah, setelah orang-orang
mulai lupa dan
sibuk bekerja, yaitu pada
waktu anak-anak unta
bangun karena panas tempat
berbaringnya." (HR Muslim).
Mari
kita melaksanakan shalat
Dhuha setiap hari secara
teratur. Karena shalat
Dhuha sangat berguna
bagi kita semua, bayangkan
saja setiap tulang
dan persendian badan dari
kamu adalah sedekah,
setiap tasbih adalah sedekah, tahmid,
tahlil, takbir, amar
ma'ruf dan setiap
nahi mungkar adalah sedekah.
Maka, yang dapat
mencukupi hai itu semua
hanyalah dua rekaat
yang dilakukannya dari shalat
Dhuha. Maka dari
itu betapa pentingnya mengerjakan shalat
Dhuha secara teratur. Abu
Dzar r.a. meriwayatkan
bahwa Rasulullah Saw bersabda:
"Setiap
tulang dan persendian
badan dari kamu
ada sedekahnya; setiap tasbih
adalah sedekah, setiap
tahmid adalah sedekah, setiap
tahlil adalah sedekah,
setiap takbir adalah sedekah,
setiap amar ma'ruf
adalah sedekah, dan setiap
nahi munkar adalah
sedekah. Maka, yang
dapat mencukupi hai itu
hanyalah dua rekaat yang
dilakukannya dari Shalat Dhuha."[HR
Ahmad, Muslim, dan
Abu Dawud)
Sehubungan dengan
hai di atas,
Rasulullah Saw. menyinggungnya dengan
ungkapan santun: hak
dari setiap persendian. Semuanya
cukup dengan dua
rakaat dhuha. Shalat memang
memiliki kombinasi unik
dari tiap gerakannya
bagi tubuh. Hanya
saja untuk Dhuha,
waktu
nyalah
yang memang unik;
waktu ketika tubuli
memerlukan energi namun
juga harus bersiap
menghadang stress yang menerpa.Dr.
Ebrahim Kazim, seorang
dokter, penditi, serta direktur
dari Trinidad Islamic
Academy menyatakan, Repeated and
regular movements of the body
during prayers improve muscle
tone and power,
tendon strength, joint flexibility
and the cardio-vascular reserve,
yang artinya adalah
gerakan teratur dari
shalat menguatkan otot berserta
tendonnya, sendi serta
berefek luar biasa
terhadap system kardiovaskular.
Itulah
peregangan dan persiapan
untuk menghadapi tantangan, tapi
bedanya dengan olah
raga biasa adalah: pahalanya luar
biasa! Abu Darda
r.a. meriwayatkan bahwa Nabi
Saw. bersabda:
"Wahai anak
Adam kerjakanlah shalat
empat rakaat kepada-Ku pada
permulaan siang niscaya
Aku akan member
kecukupan kepadamu sampai
akhir siang." (HR
at-Tirmidzi).
Selain
itu, shalat Dhuha
tidak hanya berguna
untuk mempersiapkan diri menghadapi
hari dengan rangkaian gerakan teraturnya, tapi
juga menangkal stress
yang mungkin timbul dalam
kegiatan sehari-hari, sesuai
dengan keterangan dr. Ebrahim
Kazim tentang shalat:
Simultaneously, tension is
relieved in the
mind due to
the spiritual component, assisted
by the secretion
of enkephalins, endorphins,
dynorphins, and others.
Yang maksudnya, terdapat
ketegangan yang lenyap
karena tubuh secara
fisiologis mengelurakan zat-zat
seperti enkefalin dan
endorphin.
Zat
tersebut sejenis morfin,
termasuk opiate. Efek
keduanya juga tidak berbeda
dengan opiate lainnya.
Bedanya, zat ini alami,
diproduksi sendiri oleh
tubuh, sehingga lebih bermanfaat dan
terkontrol.Jika
barang-barang terlarang
macam morfin bisa
memberi rasa senang-namun
kemudian mengakibatkan ketagihan
disertai segala efek
negatifnya- endorphin dan
enkefalin. la memberi
rasa bahagia, lega, tenang,
rileks, secara alami.
Menjadikan seseorang tampak ebih
optimis, hangat, menyenangkan,
serta seolah menebarkan aura
ini kepada lingkungan
di sekelilingnya.
Itulah
beberapa dari keutamaan
shalat Dhuha. Secara lengkapnya dalam
bab-bab selanjutnya akan
dipaparkan lebih banyak mengenai
segala sesuatu yang
terkandung dalam shalat Dhuha.
0 Comments